Gambar 1. Phamflet kegiatan diskusi online

Pada hari Minggu 03 mei 2020 yang lalu,  BEM FATEPA UNRAM melalui dapartemen KASTRAT (kajian dan strategis) mengadakan sebuah diskusi online bertemakan “Stabilitas dan Aksesibilitas Ketersediaan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19”. Diskusi ini merupakan diskusi yang di peruntukkan untuk mahasiswa secara umum, sehingga mahasiswa dari manapun dapat ikut  dalam kegiatan diskusi ini, yang mana dalam kegiatan ini bertujuan untuk menguak informasi bagaimana kondisi pangan kita saat ini ditengah pandemi covid-19. Sehingga diharapkan semakin banyak yang mengikuti kegiatan semakin banyak informasi yang didapatkan, diskusi ini bertujuan juga mencari solusi yang tepat untuk mengatasi potensi krisis pangan pada kondisi pandemi saat ini.

 

Kegiatan diskusi ini diikuti oleh mahasiswa FATEPA baik dari Prodi Teknik Pertanian maupun Ilmu dan Teknologi Pangan, dalam kesempatan ini hadir juga beberapa mahasiswa fakultas Hukum Unram, dan juga mahasiswa diluar UNRAM baik di dalam maupun dari luar daerah, seperti Universitas Teknologi Sumbawa, Universitas Hasanuddin, Politeknik Palu, UNTB, UIN Mataram, Universitas Sriwijaya, dan beberapa perguruan tinggi lainnya. Para peserta diskusi memiliki antusiasme yang tinggi untuk mengikuti kegiatan diskusi ini .

Gambar 2. Kegiatan diskusi sedang berlangsung

Selama diskusi berlangsung, cukup banyak pertannyaan dari peserta diskusi terkait “bagaimana peran kampus yang mempuyai keterkaitan erat dengan pangan?”, “bagaimana sikap pemerintah yang seharusnya untuk mengatasi kondisi saat ini?” menjawab pertanyaan “bagaimana peran kampus yang mempunyai keterkaitan erat dengan pangan “. Kakanda Jaelani, S.TP seorang alumni FATEPA UNRAM yang juga selaku pemantik pada diskusi ini menjawab bahwa  “kampus –kampus tersebut harus membantu masyarakat dalam bentuk material maupun non material, yang material dapat berupa bahan pangan sehat selain bahan pangan pada umumnya karena kampus tersebut mampu untuk itu, dan bantuan non material  seperti memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bagaiamana menjaga ketahanan pangan ditengah pandemi covid-19 ini”.

Setelah mejalani proses diskusi panjang akhirnya diskusi ini menghasilkan beberapa notulensi atau kesimpulan sebagai berikut :

◾Stabilitas harga ditengah pandemi ini merupakan suatu yang sangat penting dijaga oleh negara agar akses pangan bisa terjangkau oleh masyarakat.

◾Indonesia pasca pandemi ini memiliki peluang untuk menguasai pasar pangan asia. Mengingat negara-negara pengekspor seperi China, Vietnam, Thailand sekang ini hanya terfokus pada pemenuhan kebutuhan pangan negaranya. Tinggal bagaimana Indonesia memanfaatkan peluang yang ada

◾Pemerintah harus membantu dan mengontrol panen agar ketersediaan pangan menjadi stabil , melalui bantuan berupa alat –alat pertanian, dalam hal ini pemerintah adalah ujung tombak yang harus aktif agar ketersediaan pangan kita saat ini stabil, sehingga hal ini dapat menjamin akses pangan kita terjangkau oleh semua kalangan

◾Saat ini ketersediaan pangan dibulog hanya sampai bulan mei, namun dikarenakan saat ini sedang musim panen raya, maka ketersediaan pangan nasional bisa mencapai bulan agustus, sehingga hal ini harus segera disikapi agar ketersediaan pangan dapat bertahan lebih lama untuk mengantisipasi pandemi yang masih terus berlanjut

◾Fakultas ataupun kampus yang mempunyai keterkaitan dengan pangan seperti fakultas pertanian, fakultas teknologi pertanian, dsb, mempunyai peran penting untuk pertahanan pangan, kampus harus memberikan bantuan berupa pangan sehat selain dari pangan pada umumnya, kampus juga harus bisa mengeduksi masyarakat terkait bagaiamana masyarakat bisa menjaga ketahanan pangan ditengah pandemi covid-19

◾Ketersediaan pangan juga tidak lepas dari peran penting petani , saat ini petani enggan untuk menjual ahasil panen dikarenakan harga yang ditawarkan oleh tengkulak kecil, sehingga hal ini berdampak pada sedikitnya ketersediaan pangan yang ada di bulog, seharusnya pemerintah terus mengontol hal ini, bukan hanya dengan memberikan  HPP (harga pembelian pemerintah) kemudian lepas tangan , apabila pemerintah lepas tangan maka harga akan tetap kecil dikarenakan dipermainkan oleh tengkulak, hal ini sekali lagi karena pemerintah tidak mengontrol dengan benar proses ini

◾Upaya mandiri yang dapat dilakukan dalam memenuhi kebutuhan pangan skala rumah tangga ialah dengan memanfaatkan pekarangan rumah, rooftop sebagai lahan budidaya pertanian

◾Koperasi petani sangat penting keberadaanya dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan di masyarakat

Akhirnya, setelah kegiatan diskusi online ini berlangsung sekitar 3 jam-an dan mendapatkan beberapa poin penting dalam menjaga Stabilitas dan Aksesibilitas Ketersediaan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19, diskusi online ini ditutup oleh Moderator. Diharapkan dari beberapa poin penting yang dihasilkan tersebut, para peserta mampu menerapkannya di masyarakat sekitar (rph).