Lombok Tengah, 30 Juli 2025 – Tim dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian (FATEPA) Universitas Mataram melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada hilirisasi rumput laut bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) “Rasa Saling Sayang” di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan yang berlangsung pada 29 Juli 2025 ini bertujuan untuk memperkuat nilai tambah komoditas rumput laut melalui pelatihan pengolahan dan pengemasan produk berbasis hasil laut lokal. Program ini menjadi bagian dari upaya Unram untuk mendorong pemberdayaan masyarakat pesisir, khususnya kelompok perempuan, agar mampu mandiri secara ekonomi melalui pemanfaatan sumber daya lokal.

Tim dosen Unram yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri atas Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah, S.P., M.Si. dari Program Studi Ilmu Tanah selaku ketua tim, YY Wima Riyayanatasya, S.I.Kom., M.A. dari Ilmu Komunikasi yang berperan dalam penguatan strategi komunikasi dan pemasaran produk, serta Riezka Zuhriatika Rasyda, S.TP., M.Si. dari Teknologi Pangan FATEPA yang memberikan pelatihan teknis pengolahan rumput laut menjadi produk pangan olahan siap saji. Kolaborasi lintas disiplin ini memungkinkan kegiatan pengabdian dilakukan secara menyeluruh, mulai dari aspek produksi hingga promosi produk hasil olahan rumput laut.

Kegiatan pelatihan berlangsung di Rumah Produksi KWT “Rasa Saling Sayang” di Dusun Ebunut, Desa Kuta, dan diikuti oleh para anggota kelompok wanita tani yang selama ini menggantungkan hidupnya pada budidaya rumput laut. Melalui kegiatan ini, anggota KWT mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru mengenai cara mengolah rumput laut menjadi berbagai produk bernilai ekonomi tinggi seperti keripik, agar-agar, dodol, dan minuman sehat berbasis rumput laut. Ketua KWT, Ibu Mahrani, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya pelatihan tersebut. Ia menjelaskan bahwa selama ini harga rumput laut mentah di tingkat petani sangat rendah dibandingkan dengan biaya dan tenaga yang dikeluarkan dalam proses budidaya. Dengan adanya pelatihan ini, para anggota kelompok kini memahami bagaimana mengolah rumput laut menjadi produk olahan yang menarik dan memiliki daya saing lebih tinggi di pasar.

Kelompok Wanita Tani “Rasa Saling Sayang” sendiri terbentuk pada tahun 2022 atas inisiatif bersama antara Universitas Mataram dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Kerja sama ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga pengelola kawasan, dan masyarakat lokal dalam mendukung pengembangan ekonomi berbasis potensi wilayah. Melalui kegiatan ini, Unram ingin menunjukkan bahwa pengabdian masyarakat bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga dapat memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

Ketua tim, Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Riset (PkM-BRIN) yang mengintegrasikan bidang pertanian, teknologi pangan, dan komunikasi. Ia menegaskan bahwa rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan di Lombok Tengah, namun nilai jualnya masih rendah karena umumnya dijual dalam bentuk mentah. Melalui program hilirisasi ini, masyarakat diharapkan mampu menghasilkan produk olahan sendiri, sehingga nilai ekonominya meningkat dan memberikan dampak kesejahteraan yang lebih besar bagi petani dan keluarga mereka.

Lebih lanjut, kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata kontribusi FATEPA Unram dalam mendukung agenda nasional hilirisasi dan inovasi produk lokal. Dalam pelaksanaannya, dosen dan mahasiswa yang terlibat tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga melakukan pendampingan dalam aspek produksi, pemasaran digital, pelabelan, serta kemasan produk yang sesuai dengan standar keamanan pangan. Kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan model pemberdayaan masyarakat pesisir yang berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan.

Dengan adanya sinergi antara dunia akademik, pemerintah daerah, dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Desa Kuta sebagai salah satu sentra pengolahan rumput laut berbasis masyarakat di kawasan pesisir Lombok Tengah. Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam memperkuat hilirisasi hasil pertanian dan kelautan melalui pendekatan inovatif, edukatif, dan berkelanjutan.