Mi’raj Fuadi, Amuddin, Ida Ayu Widhiantari, Isnaini Puspitasari, Rosyid Ridho, Sahrul Anwar, M Khairul Rizal, M Hairul Azmi

Pakuan merupakan salah satu desa yang terdapat di dekat Hutan Lindung Sesaot dan termasuk dalam Kecamatan Narmada Lombok Barat. Desa ini memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah termasuk beragam hasil perkebunan, tanaman pangan dan geowisata. Disisi lain, terdapat masalah yang dihadapi oleh masyarakat sekitar yaitu sampah. Kondisi sampah di Desa Pakuan, Narmada, Nusa Tenggara Barat, mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh banyak desa di Indonesia terkait pengelolaan limbah. Pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di Desa Pakuan, masalah utama yang sering dihadapi adalah kurangnya fasilitas pengelolaan sampah yang memadai, yang menyebabkan penumpukan sampah di area publik dan lingkungan sekitar.

Gambar 1. Peta Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Lombok Barat

Sampah yang dihasilkan di desa ini sebagian besar terdiri dari limbah organik dan anorganik, namun masyarakat masih kurang memiliki kesadaran akan pentingnya pemilahan dan pengelolaan sampah yang baik. Hal ini sejalan dengan temuan di desa lain, di mana masyarakat sering kali membuang sampah sembarangan akibat kurangnya edukasi dan fasilitas yang mendukung. Selain itu, pengelolaan sampah di Desa Pakuan juga terhambat oleh kurangnya partisipasi aktif dari masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam program pengelolaan sampah sangat penting untuk mencapai keberhasilan. Oleh karena itu, sosialisasi dan pelatihan mengenai pengelolaan sampah, termasuk cara memilah sampah perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan masyarakat Desa Pakuan dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Insenerator pemusnah sampah di Desa Pakuan, Narmada, Nusa Tenggara Barat, sangat relevan mengingat kondisi pengelolaan sampah yang masih memprihatinkan di daerah tersebut. Desa Pakuan, seperti banyak desa lainnya di Indonesia, menghadapi tantangan serius terkait penanganan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Sampah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari masyarakat sering kali dibuang sembarangan, menyebabkan pencemaran lingkungan dan berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Salah satu faktor yang memperburuk kondisi ini adalah kurangnya fasilitas pengelolaan sampah yang memadai. Masyarakat di Desa Pakuan belum sepenuhnya memahami pentingnya pemilahan sampah dan pengelolaan yang berkelanjutan. Hal ini berakibat pada penumpukan sampah di area publik dan lingkungan sekitar, yang dapat memicu timbulnya penyakit dan mencemari sumber air. Oleh karena itu, pengenalan insenerator sebagai solusi pemusnah sampah menjadi sangat penting. Insenerator dapat mengurangi volume sampah yang dihasilkan, mengubahnya menjadi energi, dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2025 di Desa Pakuan, Narmada, Lombok Barat. Kegiatan ini berupa instalasi atau pemasangan incinerator yang dikembangkan oleh Bapak Amuddin S.T.P., M.Si serta pemberian materi mengenai cara pengoperasian incinerator pemusnah sampah. Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Kepala Desa Pakuan, Mardan Haris. Kepala Desa memberikan respon positif mengenai pemasangan incinerator di Desa Pakuan. Sampah menjadi masalah utama dan penggunaan incinerator bisa menjadi solusi dalam penanganan sampah di Desa Pakuan.

Gambar 2. Sambutan Kepala Desa Pakuan

Insinerator secara langsung mengatasi masalah penumpukan sampah dan pembakaran sembarangan di Desa Pakuan dengan menyediakan metode pemusnahan sampah yang terstruktur dan lebih ramah lingkungan. Meskipun insinerator efektif dalam menangani sampah yang tidak dapat didaur ulang atau dikomposkan, efektivitas maksimalnya tercapai ketika dikombinasikan dengan penerapan prinsip 3R. Hal ini memperkuat pendekatan terintegrasi yang diusung oleh proyek pengabdian ini, dimana teknologi dan perubahan perilaku masyarakat saling melengkapi untuk mencapai pengelolaan sampah yang optimal.

Gambar 3. Proses pemasangan incinerator

Dampak utama yang diantisipasi dari penerapan insinerator adalah pengurangan volume sampah secara signifikan melalui operasi yang terkontrol. Hal ini secara langsung mengatasi masalah penumpukan sampah yang telah menjadi isu serius di Desa Pakuan. Dengan mengurangi volume sampah di sumbernya, proyek ini diharapkan dapat secara substansial mengurangi beban pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional. Hal ini sangat selaras dengan tujuan pengelolaan sampah regional yang lebih luas, terutama mengingat kebijakan pemerintah yang membatasi pembangunan TPA baru di masa mendatang.