Kegiatan ini diawali dengan laporan Ketua Panitia Pelaksana, Dr. Ansar, S.Pd., M.P., M.Pd. yang menyampaikan laporannya bahwa yang menjadi spirit kegiatan workshop ini adalah adanya konsep Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM), sehingga Program Studi Teknik Pertanian FATEPA Unram harus melakukan rekonstruksi kurikulum sebagai langkah awal penerapan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Workshop dilakukan secara online via zoom meeting dan offline pada tanggal 19 November 2020. Selain dihadiri oleh seluruh dosen prodi TEP sendiri, juga dihadiri oleh alumni prodi TEP dan stakeholder dari PT Sadana, Kepala Desa Kerongkong, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupatem Lombok Barat, Direktur Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) CDP, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) NTB, pimpinan Unram Farming, Kepala ESDM, Pimpinan Sains Techno Industrial Park (STIP).
Dekan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, yang diwakili oleh Wakil Dekan bidang Keuangan dan Umum, Dr.Eng. Sukmawaty, STP., M.Si. dalam sambutannya menyampaikan bahwa rekonstruksi kurikulum merupakan suatu keniscayaan yang harus dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Kurikulum pendidikan di perguruan tinggi harus dinamis dan bisa mengikuti perkembangan jaman. Kurikulum diharapkan tidak berhenti pada materi tertentu, namun juga bisa mengikuti perkembangan baru terjadi di lapangan. Tidak hanya itu, WD2 juga mengatakan pihaknya terus mengembangkan fakultas melalui literasi teknologi guna mengikuti tantangan di era new normal saat ini.
Guna mendukung konsep MBKM ini, Program Studi Teknik Pertanian FATEPA Unram memiliki strategi kebijakan yang dapat mendukung pelaksanaan kurikulum yaitu melakukan kerja sama dengan mitra, baik institusi pemerintah, maupun pihak swasta. Demikian pemaparan Ketua Program Studi Teknik Pertanian, Murad, S.P., M.P. Saat ini, Program Studi Teknik Pertanian masih terus dan berkomitmen untuk konsisten mengejar cita-cita yang belum terlaksana.
Pada workshop kali ini, hadir dua narasumber, yaitu ketua LPMPP Unram, Dr. Ir. Lestari Ujianto, M.Sc. menyampaikan materi secara offline. Sedangkan Prof. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng., IPU (Ketua Departemen TPB FTP UGM) menyampaikan materi secara online melalui zoom meeting. Dalam pemaparannya, Dr. Ujianto, menyampaikan bahwa kampus merdeka bertujuan mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil. Pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan tantangan dan peluang untuk pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi sosial,
kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target, dan pencapaiannya.
Dalam kesempatan yang sama, Prof Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng., IPU menyampaikan konsep implementasi MBKM yakni diawali dengan pembukaan program studi, sistem akreditasi perguruan tinggi, perguruan tinggi negeri badan hukum, serta hak belajar 3 semester di luar program studi. Menurut Prof. Lilik, salah satu cara untuk menambah daya tarik dan pengetahuan mahasiswa adalah dengan menawarkan mata kuliah yang unik dan khas di Prodi TEP Unram.
Pada sesi diskusi, beberapa mitra dan alumni menyampaikan harapan dan komitmen untuk selalu mendukung program studi TEP demi pengembangan kompetensi mahasiswa dan alumni. Juga disampaikan bahwa perkembangan industri dan kewirausahaan berlangsung sangat cepat, sehingga harus disikapi oleh pengelola program studi. Sementara alumni yang di wakili oleh Dwi Mahpuji (Perwakilan BI Kantor Cabang Mataram) berharap agar kurikulum di Prodi TEP tetap membuka diri untuk bidang-bidang ilmu yang bisa memberikan nilai tambah dan kemajuan bagi mahasiswa.