Ida Ayu Widhiantari, Guyup Mahardhian Dwi Putra, Surya Abdul Muttalib, Agriananta Fahmi Hidayat, Zulhan Widya Baskara, Wahyudi Zulfikar

Memasuki musim buah durian mulai akhir tahun 2019 hingga saat ini, tidak sedikit warga sekitar di Kecamatan Narmada khususnya Desa Peresak membuka lapak di sekitar objek wisata maupun di pinggir jalan untuk berjualan durian. Jumlah durian yang cukup banyak di Desa Peresak tidak hanya memberikan keuntungan semata bagi masyarakat setempat, tetapi juga menimbulkan adanya masalah. Masalah yang dihadapi oleh warga di Desa Peresak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat ini adalah terkait dengan limbah yang dihasilkan dari buah durian yang berupa kulit durian yang menumpuk dimana-mana. Melihat kondisi tersebut, maka tim dari Program Studi Teknik Pertanian Fatepa Unram yang bekerjasama dengan mahasiswa KKN Tematik UNRAM dalam programnya yang mengusung tema pengolahan sampah 3R di Desa Peresak melaksanakan pengabdian dengan mengundang warga dan kelompok ibu-ibu PKK di Kantor Desa Peresak yang berupa pelatihan cara mengkonversi limbah berupa kulit durian yang tidak dimanfaatkan tersebut menjadi produk baru berupa biobriket. Dalam kegiatan ini juga dikenalkan suatu alat pendukung yang dapat membantu mempercepat dalam menghasilkan biobriket yaitu berupa alat pengepres biobriket.

Gambar 1. Pembukaan Kegiatan Sosialisasi

Warga dan juga adik-adik mahasiswa KKN Tematik Unram sangat antusias dalam mencoba mempraktekkan cara mengolah kulit durian menjadi biobriket. Biobriket dikenal sebagai bahan bakar alternatif yang memiliki nilai kalor yang cukup tinggi tergantung dari bahan baku yang digunakan serta dapat menyala dalam waktu yang cukup lama. Ida Ayu Widhiantari, S.TP.,M.P. salah satu tim pengabdian menjelaskan proses pembuatan biobriket ini diawali dengan proses penjemuran kulit durian hingga benar-benar kering, selanjutnya kulit durian tersebut dicacah untuk memperkecil ukuran dan dilanjutkan dengan proses pengarangan hingga diperoleh arang kulit durian dalam bentuk serbuk (arang halus). Arang kulit durian kemudian dicampur dengan perekat dari lem kanji hingga membentuk adonan yang kalis. Adonan yang sudah dibuat kemudian dicetak menggunakan alat pengepres sehingga diperoleh biobriket dalam bentuk padat.

Gambar 2. Pembuatan Adonan Biobriket

Gambar 3. Proses Pengepresan/Pencetakan Biobriket

Gambar 4. Proses Pengepresan/Pencetakan Biobriket

Antusias warga dan ibu-ibu PKK yang sangat tinggi juga diperlihatkan pada proses pencetakan biobriket dengan menggunakan alat pengepres. Mereka mengatakan sangat terbantu  dengan adanya teknologi berupa alat pengepres biobriket karena lebih efektif dan efisien. Dengan adanya sosialisasi pengolahan limbah ini diharapkan masyarakat sekitar mempunyai wawasan dan pengetahuan untuk dapat mengolah limbah biomassa yang ada di sekitar menjadi suatu produk baru yang memiliki nilai guna sehingga secara langsung dapat mengatasi masalah pencemaran lingkungan.

Peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi ini merasa sangat terbantu dalam hal penanggulangan limbah berupa kulit durian. Para peserta memiliki wawasan dalam memanfaatkan limbah kulit durian menjadi produk yang bermanfaat dan pengetahuan teknologi berupa alat pengepres biobriket.