Oleh Hary Kurniawan & Murad
Lombok Barat merupakan salah satu wilayah yang banyak ditumbuhi tanaman aren dan sejak lama menjadi salah satu potensi penunjang ekonomi masyarakat setempat. Salah satu bagian utama aren yang banyak dimanfaatkan yaitu nira aren yang telah lama diolah manjadi gula aren cetak, bahkan sebutan untuk pengrajin gula aren ini telah mengenal diversifikasi olahan nira aren menjadi gula semut.
Gula semut adalah gula aren yang berbentuk butiran atau kristal. Gula semut memiliki beberapa keunggulan dibanding gula aren cetak yaitu lebih praktis diaplikasikan sebagai bahan tambahan makanan dan minuman. Karena dalam tahapan pembuatan gula semut melibatkan pengeringan, maka kadar air gula semut lebih rendah sehingga lebih awet. Ditinjau dari nilai ekonominya, gula semut harganya lebih tinggi dibanding gula aren cetak. Selain itu gula semut lebih praktis dalam pengemasan, penyimpanan dan distribusi.
Dibalik berbagai keunggulan tersebut, masih terdapat tantangan yang dihadapi salah satunya adalah standarisasi pengolahan. Selama ini gula semut yang diproduksi oleh pengrajin gula aren selaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) cenderung tidak seragam baik dari sisi pengolahan maupun hasilnya. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui pelatihan mengenai standarisasi pengolahan produk gula aren yang diselengarakan oleh
Bertempat di UPTD Desa Langko, Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, kegiatan pelatihan yang bertajuk Peningkatan Standarisasi Produk Gula Aren yang berlangsung pada 11 – 12 Maret 2020 telah dilaksanakan dengan lancar. Pada kegitaan ini dilibatkan 20 peserta IKM gula aren dari 5 kecamatan di Lombok Barat dengan menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi sebagai narasumber yaitu Bapak Murad, S.P., M.P dan Bapak Hary Kurniawan S.T.P., M.Sc dari Program Studi Teknik Pertanian untuk menyampaikan materi mengenai standarisasi pengolahan produk gula aren terutama gula semut serta praktek pembuatan gula semut menggunakan mesin kristalisator.
Gambar 1. Penyampaian materi
Pada hari pertama, materi yang disampaikan mengenai standarisasi pengolahan produk gula aren yang disampaikan oleh Bapak Murad, S.P., M.P. Pada kesempatan tersebut disampaikan aspek-aspek penting dalam standarisasi pengolahan mulai dari tahap persiapan alat dan bahan penyadapan, proses penyadapan nira, penanganan bahan baku (nira) hingga aspek pengolahan menjadi gula semut. Sementara pada hari kedua, materi singkat mengenai teknologi pengolahan gula semut dan standar mutu gula palma menurt SNI Gula Palma disampaikan oleh Bapak Hary Kurniawan, S.T.P., M.Sc. Pada hari kedua selaian penyampaian materi, juga dilakukan praktek pembuatan gula semut menggunakan mesin kristaslisator.
Pelatihan yang berlangsung selama 2 hari tersebut, ternyata disambut dengan antusias oleh para IKM gula aren selaku peserta dalam kegiatan tersebut. Peserta tidak hanya mengerti teori-teori mengenai aspek standarisasi pengolahan gula aren semata, namun dapat mempraktekan proses pembuatan gula semut melalui mesin kristalisator. Antusias peserta juga ditandai dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi berlangsung.
Gambar 2. Praktek pembuatan gula semut menggunakan mesin kristaslisator
Gambar 3. Foto bersama peserta pelatihan
Secara umum kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan telah berjalan dengan baik dan mendapat respon yang sangat baik dari para IKM gula aren. Diharapkan kegiatan serupa dapat dilakukan untuk berbagai komoditi unggulan di kabupaten Lombok Barat agar produk-produk IKM memiliki mutu yang seragam sehingga dapat bersaing dengan produk sejenis lainya yang ada dipasaran.