Asih Priyati1, Gagassage Nanaluih De Side1, Joko Sumarsono1, Sirajuddin Haji Abdullah1, Endang Purnama Dewi1 , Wenny Amaliah1, Guyup Mahardhian Dwi Putra1
Kelompok Peneliti Bidang Ilmu Teknik dan Konservasi Lingkungan Pertanian,
Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram
Desa Karang Sidemen merupakan salah satu desa dari desa di Kecamatan Batukliang Utara dengan potensi perkebunan yang begitu melimpah, sehingga pemerintah menetapkan desa ini menjadi desa Wisata Agro berupa holtipark atau taman holtikultura dengan aneka tanaman bernilai tinggi, termasuk penghasil kopi robusta. Pada awalnya kawasan holtipark ini adalah kawasan kebun kopi, dengan luas 150 hektar. Saat ini, tanaman kopi itu masih dipertahankan meskipun juga menghasilkan tanaman buah lainnya, seperti kakao dan pisang.
Dalam kegiatan pengabdian kali ini, Kelompok Peneliti Bidang Ilmu Teknik dan Konservasi Lingkungan Pertanian melaksanakan pelatihan pembuatan alat komposter untuk penanganan limbah organik pada masyarakat Desa Karang Sidemen. Masyarakat diberikan pelatihan bagaimana membuat alat pembuat kompos organik atau komposter dengan alat dan bahan yang mudah diperoleh sehingga masyarakat mampu membuat komposter sendiri dengan mudah, dan dapat memanfaatkan limbah organik sebagai penyubur tanah.
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan bagi warga Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, khususnya yang tergabung dalam komunitas petani yakni Kelompok Tani Hortikultura ”Selendang Rinjani”. Kegiatan ini diawali dengan survey kebutuhan mitra yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2024 menuju ke Desa Karang Sidemen. Tim diterima oleh Kepala Desa Karang Sidemen, Bapak Yuda Praya Cindra Budi. Sambutan hangat dan antusiasme Kepala Desa menyatakan siap untuk menfasilitasi kegiatan pengabdian. Menurut Kepala Desa, Universitas Mataram, khususnya Program Studi Teknik Pertanian sangat banyak membantu masyarakat desa Karang Sidemen, terkait beberapa waktu lalu juga mahasiswa Prodi Teknik Pertanian berkolaborasi dengan Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar kampus Merdeka (KKN MBKM) Bina Desa di Karang Sidemen. Pada program sebelumnya, masyarakat desa diberikan pengetahuan untuk mengolah pisang yang jumlahnya sangat melimpah di desa ini, dengan memanfaatkan pisang menjadi tepung. Kepala Desa berharap, kerjasama ini dapat terus berlanjut karena sangat bermanfaat untuk masyarakat Desa Karang Sidemen.
Diskusi kebutuhan mitra dengan Kepala Desa Karang Sidemen, Bapak Yuda Praya Cindra Budi
Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Juli 2024 di Balai Kelompok Tani, Dusun Persil, Desa Karang Sidemen, Kabupaten Lombok Tengah yang dihadiri oleh warga, kelompok tani, serta perangkat Desa Karang Sidemen. Kegiatan diawali dengan acara pembukaan dengan sambutan yang diberikan oleh Kepala Desa Karang Sidemen yang diwakili oleh Sekertaris Desa, Bapak Suparman Hasim, yang kemudian disusul dengan penyampaian materi penyuluhan oleh tim pengabdian, praktek pembuatan komposter, diskusi dan tanya jawab, evaluasi dan yang terakhir penutupan. Materi yang disampaikan meliputi pemanfaatan dan pengolahan limbah hasil pertanian di Desa Karang Sidemen, yakni limbah kopi, kakao dan kulit pisang.
Limbah kulit kopi, kulit kakao dan kulit pisang di Desa Karang Sidemen
Dalam diskusi pengaplikasian komposter, warga desa Karang Sidemen memang selama ini langsung membuang atau menimbun limbah dari kulit kopi, kakao atau hasil pertanian lainnya tanpa diolah terlebih dahulu. Menurut Bapak Zakaria, Ketua KTH Selendang Rinjani, limbah kopi dan kakao biasanya langsung dibiarkan saja atau dibawa ke tempat ternak sapi untuk menjadi pakan sapi. Setelah mengikuti kegiatan ini, petani mendapat wawasan mengenai penanganan limbah yang dapat diolah menjadi pupuk cair dan meningkatkan nilai ekonomi. Selain itu, warga dapat ikut menjaga lingkungan dengan mengolah limbah kopi dan kakao dengan komposter.
Dengan adanya pelatihan pembuatan komposter ini diharapkan masyarakat semakin mudah melakukan pengomposan bahan organik yang mudah diperoleh di lingkungan mereka, sehingga dapat mengurangi penimbunan limbah organik dan dapat mendukung program desa Agrowisata secara maksimal. Selain itu, kegiatan pengabdian ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Dengan mampu menyediakan kompos secara mandiri, masyarakat dapat lebih menekan biaya produksi pertanian mereka sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat. (gnds-red)