Tim Pengbadian dari Program Studi Teknik Pertanian beberapa waktu lalu melaksanakan kegiatan pelatihan di Desa Teruwai Kecamatan Pujut Lombok Tengah, berkolaborasi 10 orang mahasiswa KKN Tematik Unram. Sekitar 25 orang perwakilan dari kelompok peternak unggas di Desa Teruwai menghadiri kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di Aula Kantor Kepala Desa Teruwai.

Suasana pembukaan kegiatan pelatihan di aula kantor desa Teruwai

Limbah kotoran ternak di Desa Teruwai selama ini hanya dikelola dengan cara dibakar oleh para peternak. Selain membutuhkan biaya yang cukup mahal, cara ini juga menyebabkan pencemaran udara karena dihasilkan asap dari proses pembakaran. Sebagai solusi dari masalah ini, tim pengabdian memperkenalkan teknologi biokomposter untuk mengolah limbah kotoran ternak. Dengan cara yang sederhana, kotoran unggas dapat diolah menjadi pupuk kompos, baik padat maupun cair, hanya dalam waktu 1-2 bulan.

Pembuatan larutan gula dan EM4

Wadah komposter berbahan plastik, bagian atasnya dapat dibuka tutup untuk memasukkan kotoran ternak yang telah dicampur dengan bahan organik tambahan (daun kering). Sebelum komposter ditutup, perlu ditambahkan serta cairan starter mikroorganisme (EM4) yang telah dicampur dengan larutan gula. Penambahan larutan gula dan EM4 bertujuan untuk mempercepat proses kematangan pupuk organik sesuai rekomendasi Kusuma, dkk., (2017).

Sesi tanya jawab

Setelah penyampaian materi selesai, didampingi mahasiswa KKN Tematik Unram, para peternak dibimbing untuk dapat mempraktekkan cara mengolah kotoran ternak dengan biokomposter. Peserta merasakan bahwa cara pengolahan dengan metode ini sangat mudah dan murah. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan ditutup dengan foto bersama seluruh peserta pelatihan. Para peserta pelatihan berharap, kegiatan masih akan dilanjutkan dengan proses pendampingan ataupun pelatihan berikutnya.

Foto bersama tim pengabdian dan peserta kegiatan