Jumlah kotoran unggas yang melimpah sebagai hasil samping budidaya ternak unggas di Desa Teruwai, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah belum dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar, dimana biasanya limbah tersebut hanya ditumpuk dan dibakar begitu saja sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Keberadaan limbah yang cukup melimpah di desa tersebut memiliki potensi yang besar untuk diolah menjadi produk yang memiliki nilai guna. Melihat kondisi tersebut, maka tim dari Program Studi Teknik Pertanian Fatepa Unram melaksanakan pengabdian kepada kelompok peternak unggas di Desa Teruwai berupa pelatihan cara mengkonversi biomassa yang tidak dimanfaatkan tersebut menjadi produk baru berupa bioenergi. Kegiatan yang berlokasi di Aula Kantor Kepala Desa Teruwai, dihadiri oleh wakil kepala desa dan beberapa warga sekitar yang merupakan kelompok peternak unggas serta mahasiswa KKN Tematik Unram yang sedang melaksanakan program kerjanya.

Kegiatan pengabdian dilakukan mulai dari penyuluhan, pelatihan pembuatan, serta diskusi antara tim dengan kelompok peternak. Proses konversi dilakukan mulai dari kegiatan penyangraian, penggilingan, pengayakan, pencampuran (perekatan) dengan lem kanji, pembuatan adonan, pencetakan, dan penjemuran. Untuk dapat membantu proses produksi biobriket, dalam kegiatan ini juga dikenalkan suatu alat pendukung yang dapat membantu mempercepat dalam menghasilkan biobriket yaitu berupa alat pengepres biobriket.

Gambar 1. Penyangraian Biomassa Kotoran Unggas

Penyangraian dilakukan dengan tujuan agar diperoleh kotoran unggas dalam bentuk arang sehingga nantinya akan memudahkan proses pembakaran.

Gambar 2. Pembuatan Lem Sebagai Perekat

Lem digunakan untuk merekatkan arang halus yang diperoleh dari hasil pengayakan setelah proses sangrai selesai hingga diperoleh adonan yang kalis atau mudah dibentuk.

Gambar 3. Proses Pencetakan Biobriket

Pencetakan biobriket dilakukan menggunakan alat pres dengan memasukan adonan yang telah dibuat ke dalam silinder cetak hingga penuh. Hidrolik digerakkan turun naik untuk mengambil cetakan biobriket. Setelah cetakan mencapai permukaan silinder, cetakan diambil perlahan dan dipindahkan ke dalam wadah untuk dilakukan proses pengeringan.

Gambar 4. Produk Biobriket

Dari kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh tim, peserta yang hadir merasa sangat terbantu dalam hal penanggulangan limbah berupa kotoran unggas. Para peserta memiliki wawasan dalam memanfaatkan limbah menjadi produk yang bermanfaat dan pengetahuan teknologi berupa alat pengepres biobriket. Penggunaan alat pengepres biobriket dirasakan peserta mampu mempercepat proses pencetakan biobriket sehingga lebih efektif dan efisien.

Gambar 5. Foto Bersama Tim Pengabdian, Kelompok Peternak Unggas, dan Mahasiswa KKN Tematik Unram