Tim Pengabdian : Hary Kurniawan, S.T.P.,M.Sc. Dr. Eng. Sukmawaty, S.TP., M.Si., Dr. Kurniawan Yuniarto, S.T.P, M.P., Dr. Ansar, M.P., M.Pd., Rahmat Sabani, S.TP., M.P., Murad, S.P., M.P.

Salah satu kelompok usaha yang ada di Desa Kekait yang saat ini sedang berkembang yaitu Kelompok Usaha Mikro (KUM) Maju Bersama yang mengolah nira aren menjadi gula cetak dan gula semut. Di sisi lain Desa Kekait merupakan salah satu wilayah yang banyak ditumbuhi tanaman kelapa. Namun teknologi pengolahan kelapa masih belum dilirik sebagai sebuah peluang lini produk oleh KUM Maju Bersama. Sebagai salah satu upaya untuk diversifikasi produk olahan kelapa sekaligus menambah lini produk KUM Maju Bersama maka introduksi pengolahan kelapa perlu dilakukan. Salah satunya adalah memperkenalkan coconut chip kepada mitra sebagai salah satu alternative produk unggulan selain gula semut dan gula cetak. Sehingga secara tidak langsung akan membantu meningkatkan ekonomi dari anggota mitra khususnya. Oleh karena itu pada Sabtu, 25 Juli 2020 yang lalu bertempat di Desa Kekait Daye, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat telah dilakukan pekatihan pengolahan daging kelapa menjadi kerpik kelapa (coconut chip) di KUM Maju Bersama di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. . Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam teknologi pengolahan kelapa menjadi coconut chip sebagai salah satu produk unggulan mitra.

Pada sesi penyampaian materi, peserta diberikan penjelasan mengenai sekilas fakta-fakta tentang daging kelapa seperti kandungan nutrisnya maupun berbagai manfaat dari kelapa. Selain itu, peserta juga ditunjukkan berbagai produk olahan dari kelapa seperti VCO, santan instan, dan kelapa parut kering (desiccated coconut).

Gambar 1. Penyampaian materi oleh tim

Setelah penyampaian materi mengenai pemanfaatan daging kelapa, peserta diajak untuk praktek mengolah daging kelapa menjadi keripik kelapa dengan didampingi oleh adik-adik mahasiswa dari program studi Teknik Pertanian seperti yang disajikan pada Gambar 2. Peserta dapat mempraktekkan dengan baik cara mengolah daging kelapa menjadi irisan kelapa tipis yang kemudian dikeringkan menggunakan alat pengering seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. Adapun keripik kelapa yang dihasilkan oleh mitra setelah dikeringkan menggunakan alat pengering ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 2. Penjelasan cara pengolahan keripik kelapa oleh mahasiswa

Gambar 3. Daging kelapa yang telah diiris tipi dan siap akan dikeringkan menggunakan alat pengering

Gambar 4. Keripik kelapa yang dihasilkan oleh mitra

Berdasarkan hasil kuisioner yang telah diisi oleh peserta, menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi pemanfaatan sekaligus pelatihan pengolahan kelapa menjadi keripik telah menambah pengalaman, wawasan dan keterampilan warga. Sebagian besar warga tertarik untuk mengolah kelapa menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, peserta juga dapat menyebutkan berbagai varian porduk kelapa setelah mengikuti rangkaian kegiatan ini dan dapat mengurutkan tahapan pengolahan daging kelapa segar menjadi keripik kelapa.

Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan, menunjukan bahwa pemahaman mitra mengenai berbagai khasiat dan manfaat dari tanaman kelor khususnya daun kelor meningkat. Salain itu keterampilan mitra juga meningkat melalui praktek pengolahan daun kelor kering menjadi bubuk kelor. Namun demikian, beberapa tantangan yang dihadapi oleh mitra perlu dilakukan tindak lanjut berupa pelatihan teknik pengemasan dan penyimpanan keripik kelapa, serta pendampingan pengurusan PIRT keripik kelapa agar membantu strategi pemasaran dan memperluas jangkauan pemasaran.