KBRN, Lombok Timur : Pemda Lombok Timur memfasilitasi produk  Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM) salah satunya Jeger (Jajan Geres) yang diproduksi di  Kelurahan Geres, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur dijual di setiap ritel modern dan dikenal secara nasional. Jeger khas masyarakat Kelurahan Geres   terbuat dari bahan baku utama singkong ini merupakan binaan  dari  Pena  Energy melalui dana CSR. Bahkan pendampingan yang serius dan berkelanjutan diaplikasikan  melalui   MoU antara Pena Energy dengan Fakultas Teknologi Pangan, Universitas Mataram (UNRAM).

Sekretaris Daerah Lombok Timur Drs. H. Muhammad Juaini Taofik M.AP mendukung penuh kemajuan UMKM sebagai motor penggerak perekonomian masyarakat terutama di Daerah Patuh Karya.  Output yang diharapkan melalui kerjasama Pena Energy, Fakultas Teknologi Pangan Universitas Mataram,  serta UMKM Jeger  di Kelurahan Geres   agar produk  semakin dikenal yang diawali    dijual di ritel modern.

“ Tidak sesederhana dibayangkan memasukkan produk lokal ke ritel modern yang  membutuhkan proses panjang karena komitmen produksi yang berkesinambungan harus dibangun sehingga  dibutuhkan validasi dan aktivasi dalam produk Jeger. Alhamdulillah dari rapat bersama menghadirkan Pena  Energy, Fakultas Teknologi Pangan Universitas Mataram, penggiat usaha Jeger serta difasilitasi Pemda Lombok Timur terdapat titik terang keberlanjutan Jeger masuk ke ritel modern yang diawali di Alfamart dan Indomart,” ungkap Sekda usai rapat bersama di ruang kerjanya. Jumat (10/9/2021)

Lanjut Sekda langkah membangkitkan UMKM masuk pada ritel modern saat ini juga untuk mendukung program Pemprov NTB  Bela Beli Produk Lokal.  Bahkan ditargetkan Jeger  dapat dilaunching pada 17 Desember mendatang  bersamaan dengan HUT NTB Lombok Timur.

“ Saya optimis dengan terdapat pembagian kerja diawali  satu produk lokal Lotim akan   diterima di ritel modern dengan semua persyaratan dipenuhi. Saat ini perizinan sudah dilengkapi tinggal sertifikasi halal dalam waktu dekat juga akan dikantongi sehingga produk Jeger dapat bersaing dengan produk nasional lainnya dengan kualifikasi standar nasional,”pungkasnya.

Selain Kelurahan Geres dengan produk Jeger Desa lainnya juga akan menyusul dengan penerapan pola yang sama mendorong produk lokal bersaing ditingkat nasional.

“ Alhamdulillah kita undang juga Desa Paokmotong  untuk penerapan pola sama, melibatkan PLTD Paokmotong memberikan CSR dengan pembinaan UMKM di Desa Paokmotong untuk mengembangkan usaha produk lokal  andalan yang tetap menggandeng  Fakultas Teknologi Pangan,” katanya.

Sementara itu Lurah Geres Swardi, S.Sos menjelaskan Jeger merupakan usaha ekonomi lokal yang sudah lama di Kelurahan Geres. Olahan Singkong tersebut menjadi kerupuk  yang dikemas lebih kecil dan  menarik. Sebelumnya Jeger dibuat sendiri-sendiri dan saat ini dipusatkan di Geres Daya  dibuat kelompok Jeger Buana Lombok  (JBL) beranggotakan 25 orang. Pelatihan telah diterima .para anggota untuk membuat produk lebih menarik. Ini dilanjutkan dengan pemasaran tidak saja lokal namun melalui  online juga, bahkan saat ini merambat ke penjualan melalui retail modern.

“ Pada akhir pelatihan sudah dicoba penjualan melalui medsos, maupun online  dan retail modern diharapkan jajan  Jeger dapat berkembsng tidak saja pasar nasional melainkan pasar modern. Potensi pengembangan usaha Jeger didukung dengan bahan baku tetap tersedia dan terdapat komitmen kuat para kelompok Jeger Buana Lombok  mengembangkannya  sebagai usaha bersama,” ujarnya