Bertempat di Sekotong Barat, Hotel Cocotinos hari ini tanggal 25 Mei 2022 diadakan acara “launching” pembangunan pabrik pengolahan porang menjadi tepung Glukomanan oleh PT Rezka Nayatama. Semula kegiatan tersebut akan diresmikan dengan peletakan batu pertama, akan tetapi dengan beberapa kendala lapangan sehingga memaksa lokasi berpindah ke Hotel Cocotinos.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Direktur Pengolahan Pangan dan Dir. Pengembangan SDM Kementan, Ilham Panjaitan, Ivan Pribadi (Dir. PT Rezka Nayatama) dan rombongan, BNI, Universitas Mataram (Dekan Fatepa sekaligus mewakili Rektor, Wd1 dan Wd2), Sekda Prov NTB dan Pemda Lobar (Bupati dan wabup). Direktur Pengolahan Pangan Kementan dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendirian pabrik porang di NTB, Sekotong sangat selaras dengan program kementan dalam mendorong ekspor komoditas pertanian termasuk porang yang sangat strategis di pasar dunia. Pabrik akan melakukan prosesing untuk memenuhi standard kesehatan dan standard pasar ekspor. RRC menjadi salah satu pasar potensial tepung glukomanan.
Porang diketahui memiliki komponen kimia, seperti calcium oksalat yang berbahaya bagi kesehatan, dilain sisi Glukomanan yang terkandung di dalamnya sangat bermanfaat untuk berbagai produk pangan termasuk sebagai pengental, stabilizer dll. Saat ini sudah diperjual belikan beras dan mie berbahan baku porang. Selain itu ke depan sangat diharapkan dihasilkan variasi produk makanan lain yang menggunakan porang dan produk turunannya.
Direktur (Ivan Pribadi) dan GM (Abdullah) PT Rezka menambahkan bahwa, pabrik porang yang dibangun memiliki kapasitas olah porang sebesar 12 ton perhari (5000 ton pertahun). NTB tahun ini diperkirakan akan menghasilkan porang sebesar 30 000 ton, sehingga dari kebutuhan bahan baku, operasional pabrik tidak akan memiliki kendala. Target awal pengolahan porang adalah menggunakan bahan baku porang gelondong yang berasal dari P. Lombok. Tidak menutup kemungkinan dengan peluang pasar yang baik, akan dilakukan scale up pabrik sehingga porang Sumbawa juga ikut serta.
Pabrik direncanakan akan selesai dibangun pada akhir tahun 2022 dan mulai beroperasi pada awal Januari 2023. Hal ini membuka peluang lapangan kerja bagi penduduk lokal dalam budidaya porang dan alumni Unram untuk mengisi beberapa posisi jabatan/pekerjaan di Pabrik. Selain itu PT Rezka menyambut baik rencana Universitas untuk menjadikan area pabrik sekaligus sebagai lokasi PKL MBKM. Hal ini juga membuka peluang riset bagi mahasiswa dan dosen. Oleh karena itu, penting dibuka MOU-MOA antara universitas Mataram, LPPM dan fakultas terkait seperti Faperta dan Fatepa, selain sangat dibutuhkan tim IT.
Pendirian pabrik, diharapkan akan memberi manfaat dan multi efek yang menguntungkan bagi masyarakat, terutama petani porang dan masyarakat sekitar pabrik. Hal yang harus segera diselesaikan dan perlu mendapat perhatian adalah limbah organik yang dihasilkan dalam kapasitas besar harus segera dimanfaatkan agar tidak mengganggu lingkungan. Untuk mengatasi hal ini, banyak kemampuan SDM Unram yang dapat berkontribusi.
Menurut GM PT Rezka Nayatama, Pendirian pabrik porang di Sekotong memenuhi beberapa kriteria selain 2 alasan penting, kedekatan dengan pelabuhan dan Depo LPG yang menjadi sumber bahan baku beroperasinya pabrik.
Sambil menunggu pabrik berdiri, Unram dan Fakultas perlu bersiap, menyambut dengan SDM yang bisa bersaing mengisi beberapa posisi dengan bekal berbagai program MBKM yang semakin berkualitas.
Dir. Pengolahan, Kementan
Moshe Panjaitan
WD1, Dekan Fatepa bersama Dir PT Rezka
(brhs.25/5/22)