Gempa bumi yang terjadi pada tahun 2018, masih menyisahkan kepedihan yang sulit dilupakan bagi masyarakat di pulau Lombok hingga saat ini. Akibat gempa bumi ini masyarakat mengalami depresi dan trauma yang sangat dahsyat, sehingga membutuhkan traumatic healing yang dapat memulihkan mental bagi masyarakt korban bencana.
Berbagai model layanan traumatic healing dapat dilakukan untuk membantu para korban bencana, tetapi model yang sesuai sangat bergantung pada masalah dan kondisi lingkungan pendukungnya. Pada prinsipnya traumatic healing ini merupakan suatu tindakan untuk membantu orang lain mengurangi atau menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami oleh korban.
Untuk mengatasi hal tersebut, Tim Pengabdian dari Universitas Mataram melakukan kegiatan traumatic healing di Desa Kekait Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat dengan harapan dapat memulihkan mental bagi korban bencana gempa agar dapat beraktivitas seperti sebelum bencana. Jenis-jenis kegiatan yang dilakukan, antara lain melakukan play therapy dan outbond bagi anak-anak PAUD Lestari, sedangkan orang tua wali murid dikenalkan teknologi hidropoik sebagai media untuk menanam sayur-sayuran di lokasi gempa.
Konstruksi teknologi hidroponik ini sangat sederhana dan mudah diaplikasikan. Tidak membutuhkan lahan yang luas. Bahan dan peralatan yang digunakan juga mudah diperoleh. Kelompok mitra ibu-ibu rumah tangga sangat senang dengan adanya kegiatan ini.

Pengenalan hidroponik kepada mitra