Oleh: Ida Ayu Widhiantari, S.TP.,M.P. dan Tim
Dusun Nipah Kabupaten Lombok Utara terkenal dengan objek wisata nya yang berupa pantai yang mana sangat menarik untuk dikunjungi. Warga sekitar banyak yang menjajakan dagangnnya di sekitar lokasi objek wisata. Tidak sedikit warga sekitar di Desa Malaka khususnya Dusun Nipah membuka lapak di sekitar objek wisata pantai maupun di pinggir jalan untuk berjualan kelapa muda, ikan bakar, dan jagung bakar. Selain kelapa dijual untuk tujuan dikonsumsi airnya, warga Dusun Nipah juga banyak yang membuka jasa penerimaan pemarutan kelapa untuk dijadikan santan atau bahan lainnya. Lokasi budidaya kelapa yang juga berada di sekitar menjadikan banyak warga Dusun Nipah yang berjualan kelapa muda dan membuka jasa pengupasan dan pemarutan kelapa.
Setiap harinya kelompok usaha berbasis kelapa di Dusun Nipah menerima konsumen berupa pengupasan kelapa baik untuk tujuan diminum langsung, maupun untuk diparut guna menghasilkan santannya terbilang cukup tinggi. Namun proses pengupasan kelapa yang masih menggunakan proses manual, membutuhkan tenaga yang besar, waktu yang lama, dan membutuhkan alat yang tajam untuk mengupas kelapa menjadi kendala bagi kelompok dalam mempercepat waktu pengerjaan. Minimnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat setempat terkait dengan penggunaan alat bantu dalam pengupasan kelapa menjadikan masyarakat setempat penjual kelapa tetap menggunakan alat manual.
Melihat kondisi tersebut, maka tim Kelompok Bidang Ilmu Daya dan Mesin Pertanian Program Studi Teknik Pertanian Fatepa Unram melaksanakan pengabdian kepada kelompok usaha di Dusun Nipah berupa pengenalan dan pelatihan cara penggunaan alat pengupas dan pembelah kelapa. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 18 September 2021 berlokasi di salah satu rumah warga yang Bernama Bapak Mustiadi. Beliau merupakan pemilik UKM Bukit Kelapa di dusun Nipah, Desa Malaka. Kegiatan pengabdian juga dihadiri oleh beberapa warga sekitar yang merupakan para pekerja dari bapak Mustiadi sendiri yang sehari-harinya bekerja melakukan pengupasan kelapa secara manual menggunakan alat tradisional berupa linggis.
Kegiatan diawali dengan acara sambutan dari bapak Mustiadi selaku pemilik UKM Bukit Kelapa yang kemudian disusul dengan penyampaian materi sosialisasi oleh tim pengabdian, praktek penggunaan alat pengupas kelapa, diskusi, dan yang terakhir penutupan.
Gambar 1. Pembukaan Kegiatan Pengabdian
Materi yang disampaikan meliputi penjelasan dari bagian-bagian alat pengupas kelapa dan cara pengoperasian alat pengupas kelapa. Dengan penggunaan alat bantu pengupas kelapa dari kelompok pengabdian kami, dapat membantu pegawai UKM untuk melakukan pengupasan kelapa yang lebih aman dan cepat. Dalam kegiatan sosialisasi, peserta yang hadir sangat antusias dalam mencoba menggunakan alat pengupas kelapa. Tidak hanya dari peserta laki-laki, namun peserta perempuan juga sangat antusias mencoba mengupas kelapa dengan alat yang kami kenalkan. Alat pengupas kelapa dari kelompok pengabdian dirasa peserta sangat mudah digunakan dan lebih aman dibandingkan dengan menggunakan linggis, hanya saja dari segi bobot dirasa lebih berat sehingga membutuhkan orang kedua untuk memindahkan alat tersebut jika ingin dilakukan pengupasan kelapa di tempat yang berbeda.
Gambar 2. Proses Pengupasan Kelapa dengan Alat Bantu dari Tim Pengabdian (a, Pemisahan Kelapa dengan Serabutnya; b Pembelah Kelapa)
Peserta yang hadir secara bergantian mencoba melakukan pengupasan kelapa dengan alat tersebut. Sistem kerja dari alat pengupas kelapa tersebut yaitu, kelapa diletakkan di bagian atas alat yang berbentuk tajam, setelah kelapa ditancapkan kemudian kelapa dikupas atau dibelah dengan cara menggerakkan tuas dan atau menginjak pedal sehingga menyebabkan kelapa terbuka dan terpisah dengan bagian serabutnya.
Gambar 3. Hasil Pengupasan Kelapa dengan Alat Pengupas dari Tim Pengabdian
Tahap akhir dari kegiatan ini adalah diskusi dan evaluasi yang diikuti oleh seluruh anggota tim pengabdian. Pada kegiatan diskusi, peserta sangat antusias untuk menanyakan beberapa hal terkait dengan proses pengoperasian dan proses pembuatan alat pengupas kelapa. Berdasarkan pemantauan selama kegiatan pengabdian berlangsung, terlihat bahwa peserta yang hadir mampu mengoperasikan alat pengupas dan pembelah kelapa dengan baik. Dengan adanya penggunaan alat pengupas dan pembelah kelapa ini dirasa oleh peserta sangat membantu dalam mempercepat proses pengupasan dan pembelahan kelapa serta dirasakan jauh lebih aman daripada menggunakan alat pengupasan kelapa dengan menggunakan linggis.
Gambar 4. Foto Bersama Tim Pengabdian dengan Peserta UKM Bukit Kelapa